Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Umum
19 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
2
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
Umum
19 jam yang lalu
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
3
Lady Gaga Umumkan Premier Film Konser 'Chromatica Ball'
Umum
18 jam yang lalu
Lady Gaga Umumkan Premier Film Konser Chromatica Ball
4
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
18 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
5
Kasus Penggelapan Pajak Shakira di Spanyol Dihentikan
Umum
18 jam yang lalu
Kasus Penggelapan Pajak Shakira di Spanyol Dihentikan
6
Dukung Timnas U-17 Wanita, Erick Bidik Target Jangka Panjang Sepak Bola Wanita Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Dukung Timnas U-17 Wanita, Erick Bidik Target Jangka Panjang Sepak Bola Wanita Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Nasional

Korkesra DPR: Kemandirian Pangan Nasional Antisipasi Kebijakan Restriktif Negara-Negara di Dunia

Korkesra DPR: Kemandirian Pangan Nasional Antisipasi Kebijakan Restriktif Negara-Negara di Dunia
Ilustrasi ayam sebagai komoditas pangan yang dibatasi ekspornya oleh Malaysia. (foto: dok. ist. via gesuri)
Selasa, 31 Mei 2022 13:49 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengatakan kepada wartawan, Selasa (31/5/2022) bahwa pemerintah perlu mengantisipasi tren kebijakan restriksi pangan negara-negara di dunia.

"India kita tahu membatasi ekspor gula dan gandum, Malaysia sementara ini setop ekspor ayam, Serbia dan Kazhakstan membatasi kuota ekpor biji-bijian. Nah saya kira ini perlu diantisipasi pemerintah, apalagi kalau ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang," kata Muhaimin sebagaimana dikutip GoSumbar.com.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, mendorong Badan Pangan Nasional (BPN) bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) berkoordinasi untuk memperhitungkan dengan matang ketersediaan dan stok pangan.

"Ya memang beberapa jenis bahan pangan kita masih impor dari negara-negara itu. Makanya saya kira pemerintah harus cek betul ketersediaan pangan kita, jangan sampai stoknya habis, paling tidak untuk tiga sampai empat bulan ke depan lah," tutur Muhaimin.

Diketahui, Rusia, Ukraina, India, Malaysia, Argentina, Brasil, Serbia, dan Kazakhstan memberlakukan kebijakan restriksi pangan sebagai respons atas inflasi energi global. Anomali cuaca, perlindungan petani dan konsumen, perang, serta upaya memerangi kartel menjadi alasan utama memproteksi perdagangan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/