Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
22 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
4
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
19 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Olahraga

La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia

La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Petinju perempat finalis Olimpiade 1996 Atlanta, La Paene Masara. (Ist)
Kamis, 02 Mei 2024 15:44 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA – Petinju perempat finalis Olimpiade 1996 Atlanta, La Paene Masara mengatakan menyedihkan Nasib tinju amatir Indonesia. Pasalnya, Indonesia hampir 20 tahun sudah tidak pernah meloloskan lagi petinjunya ke Olimpiade.

“Sebagai mantan petinju saya melihat dunia tinju amatir Indonesia sangat menyedihkan. Bukan hanya tidak mampu meloloskan petinju ke Olimpiade selama 20 tahun tetapi tidak mengirimkan petinju ke babak kualifikasi Olimpiade,” kata La Paene Masara di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Terakhir petinju Indonesia yang tampil adalah Bonix Saweho di Olimpiade 2004 Athena. Namun, kata La Paene, Bonix tampil dengan fasilitas wild card sedangkan petinju terakhir lolos melalui kualifikasi yakni dirinya dan Hermensen Ballo di Olimpiade 2000 Sydney.

“Terakhir yang lolos itu saya dan Hermensen Ballo melalui Kejuaraan Tinju King’s Cup 2000 Bangkok yang juga babak kualifikasi Olimpiade 2000 Sydney. Saya meraih medali emas kelas 48kg dan Ballo meraih perunggu (the best three),” kata La Paene.

Cabang olahraga tinju termasuk cabor andalan. Bukan hanya menjadi langganan Olimpiade tetapi sudah mampu mengukir prestasi. Selain La Paene, petinju yang lolos perempat finalis Olimpiade adalah Ferry Moniaga (Olimpiade 1984  Los Angeles) dan Albert Papilaya (Olimpiade 1992 Barcelona).

“Terakhir yang lolos itu saya dan Hermensen Ballo melalui Kejuaraan Tinju King’s Cup 2002 Bangkok yang juga babak kualifikasi Olimpiade 2000 Sydney. Saya meraih medali emas kelas 48kg dan Ballo meraih perunggu (the best three),” kata La Paene.

Menurut La Paene, PB Pertina di bawah kepemimpinan Komarudin Simanjuntak harusnya mempelajari kesuksesan kepengurusan terdahulu dimana banyak menggelar kejuaraan Tingkat nasional dan aktif mengikuti event internasional.

“Bukan hanya menggelar kejuaraan nasional yang minim tetapi mengirim petinju ke event internasional pun tidak terdengar. Tidak hanya itu, pelatnas pun tidak digelar,” kata La Paene Masara. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/